Kamis, 29 Maret 2012

SALAH TAYANG (khusus 17+)


Hallo dear,,
Ketika semua orang ribut soal kenaikan harga BBM, dengan maraknya demo yang berakhir ricuh, aku sebagai orang awam bosan. Bukannya, tindakan berdemo itu untuk menyuarakan aspirasi rakyat? Menyuarakan dengan kegiatan yang benar. Aku rasa demo yang sudah terjadi kemarin nggak bakalan mendapatkan result yang sesuai. Karena apa? Ya karena proses menyuarakan aspirasi tadi caranya salah, di kota A aksi demo berakhir dengan ricuh, di kota B demo yang terjadi melukai warga sekitar, begitu seterusnya di kota-kota lainnya. Apa yang mau dihasilkan kalo waktu berorasi dibelakangnya pada lempar-lemparan batu? Jadi, aku nggak bakalan komentar lagi soal issue BBM ini, sudah banyak orang-orang dengan pikiran, tulisan atau apapun karya mereka mengkritisi masalah itu. Aku bosan, tidak bermaksud jadi apatis. Jadi, pagi ini aku memutuskan untuk nggak menonton program berita yang ada di tv, aku mengganti-ganti channel tv berulang-ulang yang isinya sama rata: GOSIP SELEBRITIS. Bosan juga. Sampai akhirnya aku pasrah untuk menonton program live music  di 2 stasiun TV swasta. Yang satu break,iklannya segudang aku ganti channel lainnya, begitu seterusnya. Sampai akhirnya, aku berhenti dan menonton kehadiran salah satu artis dengan label “Seksi” bakal nyanyi, kalian tentunya nggak asing dong dengan nama JUPE. Bukannya aku terkesima sama dia, cuma karena ngelihat dia aku jadi ingat teman kos ku pernah cerita kalo Jupe ini baru aja ngeluarin single baru, dengan judul JUPE SUKA (suka apa?? Suka merem melek). Penasaran! Apalagi temen ku bilang lirik lagunya cukup bikin dia nyengir-nyengir sendiri.

Artis yang kemarin bikin sensasi dengan menjalani serangkaian ritual mistis supaya bisa sah jadi titisan ratu paling horor Indonesia Suzanna, dan baru aja patah hati karena niat menikah dengan sang kekasih yang pemain sepak bola itu nggak direstui ibunya (kok aku terdengar kayak narator di gosip2 itu?) di program musik pagi ini bakalan perform single terbarunya. Akhirnya, penantianku berakhir sudah, sumpah aku penasaran. Musiknya dangdut koploan bikin kaki jadi pengen ikutan goyang. Sampai si Jupe mulai nyanyi, aku dengarkan baik-baik tiap liriknya dan astaga aku shock, shock bertubi-tubi. Kalian tau,liriknya itu pliiiiiiissssss mama...bukannya aku menghina hasil karya orang lain, tapi tolonglah saat bikin lirik ya dipikirin pemilihan kata-katanya. Saat itu juga aku kesel sama produser program musik ini, gimana nggak kesel, program dia itu tayang di saat prime time apalagi segmentasi penonton atau pemirsanya remaja, yang notabene masih dengan mudahnya terpengaruh ini itu. Eh, malah nampilin Jupe dengan aksi geal geolnya dan lagunya yang aduhai abis.

Mungkin lagunya Jupe itu salah satu dari sekian lagu yang nyeleneh dan nggak pantes untuk dipublish. Nggak kebayang deh kalo ada anak kecil yang dengerin lagu Jupe dan tiba-tiba tanya ke orang tuanya, aku atau kalian “Apa itu Kamasutra??Apa itu gaya 69??”. Tolong aku nggak siap..nggak siap lahir batin. Mungkin Cuma guru biologi aja yang bisa jawab itu semua. Kalo aku yang jelasin takutnya malah makin salah, iya salah tafsir. Bingung juga mau jelasin dengan bahasa yang sesimpel mungkin biar paham. Tapi menurutku, remaja atau anak-anak belum saatnya tau tentang bahasan soal ranjang. Biarkan mereka tau dan paham sesuai dengan proses pendewasaan mereka.
Ini potongan liriknya bagian reff:Suka suka Jupe paling sukaKasih sayangmu luar biasaGairah cinta 69 (kalo penasaran sama lirik lengkapnya klik disini)
Menurut kalian, apakah lirik semacam itu disebut sebuah karya yang baik? Apakah lirik semacam itu bisa dijadikan contoh untuk semua orang atau anak-anak? Nggak heran dong, kalo jaman sekarang banyak remaja yang dewasa sebelum waktunya. Mereka tau betul dan sangat paham soal “obrolan malam”. Menyeramkan. Miris.

Aku bukannya anti soal begituan Cuma ada saatnya kita membahas hal-hal yang disukai semua orang dewasa nggak dihadapan anak-anak atau remaja. Dan apa yang tadi aku saksikan adalah kesalahan fatal sebuah media massa. Program musik yang disiarkan secara langsung dengan segmentasi audience usia produktif dimulai dari usia 13 tahun, nggak seharusnya menampilkan performance yang harusnya tayang diatas jam 9 malam. 
Ini disebut terpaan media yang berarti Audience terusan-terusan diberi tayangan tanpa adanya filter. Menurutku media sudah melupakan empat fungsi dasarnya, yaitu :
1.      To inform. Media memberikan informasi yang benar, akurat dan berimbang pada audience. Bukan gosip atau rumor.
2.       To entertaint. Media menayangkan program-program yang menghibur dan me-re-kreasi otak audience.
3.       To persuade. Media mempengaruhi audience agar memahami tujuan dari setiap program yang ditayangkan.
4.       To educate. Media mendidik audience dengan menayangkan program-program yang sarat ilmu pengetahuan secara umum.
Fungsi dasar media inilah yang sekarang udah makin kabur. Semua saja ditayangkan tanpa melihat efek dari penayangan programnya. Salah satu contohnya ya lagu Jupe yang aku tonton tadi pagi, ini baru live performance aku nggak berani membayangkan kalo tiba-tiba video klipnya muncul di tv.

Media mungkin sekarang udah lupa bagaimana membagi jadwal tayang program-programnya, udah nggak ada filter lagi. Satu-satunya yang bisa dijadikan filter ya diri kita sendiri. Bagaimana kita dengan bijak dan dewasa memaknai apa yang disajikan media. Tujuannya ya supaya kita bisa menjelaskan dan memberi contoh pada adik-adik kita atau saudara, teman dan handai taulan *halah* tentang pesan sesungguhnya yang ingin disampaikan media itu sendiri.

Tulisanku ini nggak bermaksud menjelek-jelekan pihak tertentu, aku hanya prihatin sama bangsa ini kalo setiap hari dijejalkan hal-hal yang tidak bermoral dan beretika. Kita masih punya PANCASILA! Sumber dari segalanya. Ideologi bangsa besar!

Salam Kece,,
DEE


26 komentar:

  1. Memang sex education harusnya udah diajarkan para ortu kepada anak2nya sejak beranjak remaja, dan jangan dijadikan suatu hal yang tabu. Tapi eksekusinya ngga boleh asal-asalan karena bisa bikin pemikiran2 yang negatif, contohnya lagunya Jupe ini. *merinding*

    Indonesia emang lagi krisis musik sih. Skrg karya2 udah jarang yang berkualitas. Penyanyi dangdut yang ngebawa identitas musik nasional malah menyisipinya dengan hal2 nyaris porno...

    Artis itu kan mestinya menjual karya seni... Bukan menjual diri... -__-

    BalasHapus
    Balasan
    1. miris kan glen ngeliatnya??
      orang tua harus kerja keras deh..soalnya pengaruh dari luar itu ga bs selamanya dikontrol

      Hapus
  2. iya sekarang banyak acara yg harusnya buat dewasa malah tayang pada jam umum

    mirisnya jam tv anak, misal kartun, sekarang makin sedikit terganti acara GJ. hari minggu aja kartunnya udah berkurang banget, gimana anak dapat tontonan yg baik kalo begini terus, mereka maunya untung doang =_=a

    btw salam kenal, kunjungan pertamaku disini ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal balik :)

      ini kalo yg dipikir cuma profit aja

      Hapus
  3. Nah! Aku suka pembahasannya disini, dibuat runtut :) Memang sih, kalau mencari kambing hitam masalah seperti ini gak akan pernah selesai. Media? Gak bisa disalahkan sepenuhnya, toh media juga harus mencari keuntungan agar tetap hidup. Bukannya membela, tapi emang seperti itu.

    Aku setuju, kita sendiri yang harus mem-filter-nya. Well, keep optimist aja deh utk Indonesia ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya optimis selalu sebenarnya :)
      media itu sebenarnya punya kewajiban juga utk memfilter setiap tayangannya..nggak asal lepas aja..kalo cuma dipikir profit yakin deh sebentar lagi bangsa ini bakal krisis identitas

      Hapus
  4. kasian anak2 yang kurang pengawasan dari orang tua, bisa ancur deh.
    Ada event buat para blogger nih, hadiahnya Samsung Galaxy ACE dan uang tunai, info lebih lanjut langsung saja ke blog saya.

    BalasHapus
  5. sbgai calon ortu *amin*, kita emg musti hati2 dan cermat dlm memberikan pendidikan sex,jgn ampe slah kaprah si anaknya,apalagi klo si anaknya kritis...

    postingan menarik dan soal JUPE emmm no komen ah ahahhaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. semangat selalu..dimulai dari diri sendiri untuk bisa jadi filter yang baik :)

      Hapus
  6. jujur gue gak pernah denger lagunya langsung, tapi dari posting ini gilee banget syair ya...*geleng2 kepala

    BalasHapus
  7. ckckck. parah nih memang jupe... lirik2 lagunya kancut semua >:(

    BalasHapus
  8. itu baru "gimana kalau...", di aku malah sudah kejadian. waktu aku lg belajar di kamar, pintu tebika sedikit dan sepupuku yg masih sd asyik nonton tv. sepertinya ada berita kriminal/apa. terus dengan polosnya sepupuku tanya, "oral sex itu apa?".
    ya tuhan.. gak bisa apa ya tayangnya malam aja, dan kasih sedikit sensor di prime time? :S

    BalasHapus
    Balasan
    1. kondisi yang seperti itu yang aku pribadi nggak sanggup menghadapinya..tanggungjawab bersama deh kalo ingin bangsa ini maju tanpa harus melupakan norma dan nilai yang ada :)

      terima kasih ya kak, udah main kesini..

      Hapus
  9. adduhh...
    tambah parah aja tuh liriknya, di lagu pertama tema.nya begitu.an, di single terbaru malah makin parah...
    jadi makin miris deh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya aku setuju..denger2 sih lagunya udah dicekal KPI..ya semoga ditindak lanjuti lebih dalam lagi deh :)

      Hapus
  10. media jaman sekarang emang udah banyak ngasih 'input' yang kurang baik buat anak-anak *berasa udah tua*

    miris~

    BalasHapus
    Balasan
    1. i agree with u rizky...

      miris sekali liat kemajuan teknologi dan komunikasi diiringi dgn penurunan nilai dan norma :(

      Hapus
  11. Owalah, aku kira tadi adikku bercanda. Dia cerita lagu Jupe ada yang 69 69...
    Ealahhh, njijiki @_@

    BalasHapus
  12. Kalo aku bilang jupe 'dicreate' menyanyikan lagu kayak gitu oleh produser dan manajer. Ehhhm lagi lagi atas nama industri. Nah, orang-orang yang mencari peruntungan seperti inilah yang harusnya 'lebih dibuat mengerti' kode etik. Misalnya, penayangan lagu jupe gak di siang hari, ya karena siang hari bukan jamnya orang dewasa. Dan sebagai remaja masa kini, kita bisa ambil bagian kok dalam kasus seperti ini, menjadi filter bagi adik-adik dan membantu orang tua untuk mengajar sex education pada anaknya lebih dini. Bagus tulisannya, lanjutkan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyeee fun..perlu ada pembelajaran melek media dan melek teknologi :)

      Hapus

Terima kasih sudah membaca dan sertakan komentarmu disini Dear. :)