Hallo dear,,
Ketika semua orang ribut soal
kenaikan harga BBM, dengan maraknya demo yang berakhir ricuh, aku sebagai orang
awam bosan. Bukannya, tindakan berdemo itu untuk menyuarakan aspirasi rakyat? Menyuarakan
dengan kegiatan yang benar. Aku rasa demo yang sudah terjadi kemarin nggak
bakalan mendapatkan result yang sesuai. Karena apa? Ya karena proses
menyuarakan aspirasi tadi caranya salah, di kota A aksi demo berakhir dengan
ricuh, di kota B demo yang terjadi melukai warga sekitar, begitu seterusnya di
kota-kota lainnya. Apa yang mau dihasilkan kalo waktu berorasi dibelakangnya
pada lempar-lemparan batu? Jadi, aku nggak bakalan komentar lagi soal issue BBM
ini, sudah banyak orang-orang dengan pikiran, tulisan atau apapun karya mereka mengkritisi
masalah itu. Aku bosan, tidak bermaksud jadi apatis. Jadi, pagi ini aku
memutuskan untuk nggak menonton program berita yang ada di tv, aku mengganti-ganti
channel tv berulang-ulang yang isinya sama rata: GOSIP SELEBRITIS. Bosan juga. Sampai
akhirnya aku pasrah untuk menonton program live music di 2 stasiun TV swasta. Yang satu
break,iklannya segudang aku ganti channel lainnya, begitu seterusnya. Sampai
akhirnya, aku berhenti dan menonton kehadiran salah satu artis dengan label “Seksi”
bakal nyanyi, kalian tentunya nggak asing dong dengan nama JUPE. Bukannya aku
terkesima sama dia, cuma karena ngelihat dia aku jadi ingat teman kos ku pernah
cerita kalo Jupe ini baru aja ngeluarin single baru, dengan judul JUPE SUKA
(suka apa?? Suka merem melek). Penasaran! Apalagi temen ku bilang lirik lagunya
cukup bikin dia nyengir-nyengir sendiri.
Artis yang kemarin bikin sensasi
dengan menjalani serangkaian ritual mistis supaya bisa sah jadi titisan ratu
paling horor Indonesia Suzanna, dan baru aja patah hati karena niat menikah dengan
sang kekasih yang pemain sepak bola itu nggak direstui ibunya (kok aku
terdengar kayak narator di gosip2 itu?) di program musik pagi ini bakalan
perform single terbarunya. Akhirnya, penantianku berakhir sudah, sumpah aku
penasaran. Musiknya dangdut koploan bikin kaki jadi pengen ikutan goyang. Sampai
si Jupe mulai nyanyi, aku dengarkan baik-baik tiap liriknya dan astaga aku
shock, shock bertubi-tubi. Kalian tau,liriknya itu pliiiiiiissssss
mama...bukannya aku menghina hasil karya orang lain, tapi tolonglah saat bikin
lirik ya dipikirin pemilihan kata-katanya. Saat itu juga aku kesel sama
produser program musik ini, gimana nggak kesel, program dia itu tayang di saat
prime time apalagi segmentasi penonton atau pemirsanya remaja, yang notabene
masih dengan mudahnya terpengaruh ini itu. Eh, malah nampilin Jupe dengan aksi
geal geolnya dan lagunya yang aduhai abis.
Mungkin lagunya Jupe itu salah
satu dari sekian lagu yang nyeleneh dan nggak pantes untuk dipublish. Nggak
kebayang deh kalo ada anak kecil yang dengerin lagu Jupe dan tiba-tiba tanya ke
orang tuanya, aku atau kalian “Apa itu Kamasutra??Apa itu gaya 69??”. Tolong
aku nggak siap..nggak siap lahir batin. Mungkin Cuma guru biologi aja yang bisa
jawab itu semua. Kalo aku yang jelasin takutnya malah makin salah, iya salah
tafsir. Bingung juga mau jelasin dengan bahasa yang sesimpel mungkin biar
paham. Tapi menurutku, remaja atau anak-anak belum saatnya tau tentang bahasan
soal ranjang. Biarkan mereka tau dan paham sesuai dengan proses pendewasaan
mereka.
Ini potongan liriknya bagian reff:Suka suka Jupe paling sukaKasih sayangmu luar biasaGairah cinta 69 (kalo penasaran sama lirik lengkapnya klik disini)
Menurut kalian, apakah lirik
semacam itu disebut sebuah karya yang baik? Apakah lirik semacam itu bisa
dijadikan contoh untuk semua orang atau anak-anak? Nggak heran dong, kalo jaman
sekarang banyak remaja yang dewasa sebelum waktunya. Mereka tau betul dan
sangat paham soal “obrolan malam”. Menyeramkan. Miris.
Aku bukannya anti soal begituan Cuma
ada saatnya kita membahas hal-hal yang disukai semua orang dewasa nggak
dihadapan anak-anak atau remaja. Dan apa yang tadi aku saksikan adalah
kesalahan fatal sebuah media massa. Program musik yang disiarkan secara
langsung dengan segmentasi audience usia produktif dimulai dari usia 13 tahun,
nggak seharusnya menampilkan performance yang harusnya tayang diatas jam 9
malam.
Ini disebut terpaan media yang berarti Audience terusan-terusan diberi
tayangan tanpa adanya filter. Menurutku media sudah melupakan empat fungsi
dasarnya, yaitu :
1. To inform. Media memberikan informasi yang
benar, akurat dan berimbang pada audience. Bukan gosip atau rumor.
2.
To entertaint. Media menayangkan program-program
yang menghibur dan me-re-kreasi otak audience.
3.
To persuade. Media mempengaruhi audience agar
memahami tujuan dari setiap program yang ditayangkan.
4.
To educate. Media mendidik audience dengan
menayangkan program-program yang sarat ilmu pengetahuan secara umum.
Fungsi dasar
media inilah yang sekarang udah makin kabur. Semua saja ditayangkan tanpa
melihat efek dari penayangan programnya. Salah satu contohnya ya lagu Jupe yang
aku tonton tadi pagi, ini baru live performance aku nggak berani membayangkan
kalo tiba-tiba video klipnya muncul di tv.
Media mungkin sekarang udah lupa
bagaimana membagi jadwal tayang program-programnya, udah nggak ada filter lagi.
Satu-satunya yang bisa dijadikan filter ya diri kita sendiri. Bagaimana kita
dengan bijak dan dewasa memaknai apa yang disajikan media. Tujuannya ya supaya
kita bisa menjelaskan dan memberi contoh pada adik-adik kita atau saudara,
teman dan handai taulan *halah* tentang pesan sesungguhnya yang ingin
disampaikan media itu sendiri.
Tulisanku ini nggak bermaksud
menjelek-jelekan pihak tertentu, aku hanya prihatin sama bangsa ini kalo setiap
hari dijejalkan hal-hal yang tidak bermoral dan beretika. Kita masih punya
PANCASILA! Sumber dari segalanya. Ideologi bangsa besar!
Salam Kece,,
DEE