Rabu, 29 Februari 2012

kita ada di zaman postmodern(itas) !!!!

halo dear,,
bangun tidur pagi gini,tiba-tiba kepikiran bikin satu post..sebenarnya memanfaatkan sisa paket modem sih,hehehe. tapi ya wes lah nggak apa-apa kan yang penting masih bisa bikin posting..ada yang berdomisili di daerah atau kota yang lagi berkembang atau berusaha jadi kota metropolitan??? ada??ada??mana??mana??
well, kita ini sekarang hidup di zaman modern..oh salah sudah mulai masuk ke era postmodern sebenarnya..kalo menurut ahlinya, Habermas postmodern adalah satu tahap dari modernisme yang belum terselesaikan. sebenarnya di era postmodern ini kita bisa dengan bebas untuk mengkritisi berbagai persoalan isu-isu sosial, karena setiap pemikiran pluralitas akan sangat dihargai. Lalu apa korelasi antara postmodern dengan berkembangnya suatu daerah?? sadar nggak disadari, kemajuan zaman ini juga mempengaruhi teori-teori modernisme untuk ikut berkembang..seperti postmodern itu sendiri. Berkembang dan semakin majunya kehidupan masyarakat tentu dibarengi dengan kritik-kritik sosial dari teori-teori yang muncul pada zamannya itu (kalo sekarang era postmodern,teori yg berkembang juga tentang postmodern). masyarakat sekarang nggak memahami lagi apa yang sebenarnya mereka butuhkan bukan yang mereka inginkan. postmodern itu beda dengan postmodernitas, kalo postmodern lebih menunjuk pada konsep berpikir. sedangkan kalo postmodernitas itu lebih menunjuk pada situasi dan tata sosial produk teknologi informasi, fragmentasi gaya hidup, globalisme, konsumerisme yang berlebihan, sampai penggalian tradisi inspirasi. ini lah yang mengubah masyarakat saat ini.
nah, di daerah atau kota yang sedang berkembang karena otonomi daerah (otoda), pasti disana akan digiatkan pembangunan besar-besaran kotanya. sampai bisa diukur kota mana yang lebih maju dilihat dari banyaknya ruko, apartment, sampai mall (pusat perbelanjaan) yang kota itu miliki. hahaha..
sama seperti kota tempatku berkuliah, disini memang memiliki atmosfer kenyamanan untuk ditinggali, hanya saja selama 3,5 tahun aku tinggal, kota ini semakin giat untuk berubah menjadi kota metropolitan. tidak salah memang, memajukan daerahnya secara mandiri kan emang tujuan dari otoda. tiap kota bisa bebas menarik investor untuk menanamkan modalnya sehingga kota-kota itu makin cantik. tetapi sudah seharusnya memajukan kota juga dibarengi dengan tanggungjawab sosial seluruh pihak yang terlibat, jangan cuma asal "membangun" dan "menanam modal". pihak-pihak yang terlibat itu selain mengubah kota ini, juga mengubah pola hidup masyarakat menjadi konsumerisme. seperti yang sudah aku bilang tadi, masyarakat sekarang nggak bisa membedakan mana yang mereka prioritaskan sebagai kebutuhan bukannya keinginan..kan butuh sama pengen itu beda..masyarakat sudah dibutakan sama pembangunan-pembangunan tempat hiburan seperti mall,cafe,pub atau pembagunan gedung untuk investasi seperti ruko,rukan atau apartemen..masyarakat jadi merasa hiburan mereka ya cuma ada di mall itu,belanja dan belanja..beli ini itu tapi nggak mikirin itu dibutuhin atau cuma sekedar ikutan yang lain. 

banjir di depan mall



pembagunan gedung-gedung itu juga nggak mikirin dampak buat ekosistem sekitarnya..asal main bangun aja. ada lho disini, apartemen yang lagi tahap penyelesaian yang dibangun dipinggiran sungai yang lucunya view belakang apartemen itu kuburan.hahaha..daerah pinggiran sungai kan juga penting buat ekosistem lingkungan disana, asal ngebangun tapi malah membunuh ekosistem yang ada. belum lagi soal ruko,iya disini ruko itu menjamur banget di tiap sudut pasti ada ruko, disini baru selesai di bangun eh jarak 10 meter ada ruko yang baru mau dibangun..belum lagi kalo ada tanah kosong yang nganggur pasti si investor yang kaya banget itu udah nyulap tanah tadi jadi ruko warna warni..ada satu tempat disini, yang dari ujung sampai ujung berderatan ruko aja sepanjang jalan..mantab kan???
tau nggak sih para investor itu dengan mereka ngebangun ruko sembarangan malah bikin kota ini jadi banjir, hujan deres dikit banjir disana sini,.kan jadi aneh masa dataran tinggi bisa banjir. pemerintah sendiri sebaiknya jangan cuma mikirin gimana menarik investor untuk menanamkan modal tapi juga memikirkan dengan banyaknya mall atau ruko yang dibangun itu sudah menghilangkan berapa banyak ruang publik untuk masyarakat..
ruang publik itu penting, seperti taman kota itu bisa dijadikan tempat masyarakat dan komunitas-komunitas yang ada untuk berkumpul,berdiskusi atau sekedar menghilangkan kejenuhan dari rutinitas. 
hmm, emang sih nggak gampang untuk menuju masyarakat madani yang maju karena teknologi tapi juga sadar untuk menjaga lingkungan. itu harus disadari dari kita sendiri,sebagai bagian dari masyarakat..karena kita hidup bukan untuk sekarang tapi untuk seterusnya, dan nantinya penerus-penerus kita juga kan yang bakal tinggal di kota yang sekarang kita tinggali..kalo kota ini aja nggak kita jaga gimana nasib anak cucu kita besok?? nggak bakal deh kita bisa gowes santai, nggak bakal deh kita bisa terhindar dari banjir dan serentetan bencana alam, nggak bisa deh kita tidur dengan pikiran yang tenang...kalo keadaan sekarang nggak kita perbaiki dulu..

itulah kenapa Habermas bilang 
postmodern adalah satu tahap dari modernisme yang  belum selesai


salam kece,


DEE 

2 komentar:

Terima kasih sudah membaca dan sertakan komentarmu disini Dear. :)