Minggu, 26 Februari 2012

cerita dari angkot #part 1

halo dear,,
hahaha..bisa ya sehari dua kali ngepost..sekali-kali deh..
by the way, pernah nggak sih kalian menggunakan jasa transportasi umum? bus,angkot,becak,ojek atau apa aja deh kalian menyebutnya?? pernah nggak sih ngerasa berutang budi sama kendaraan umum atau pernah nggak sih dibuat bete,keki,mati gaya sampai ngumpat sana sini gara kendaraan umum ini??
aku pernah dua-duanya..sejujurnya, aku adalah cewek yang sama sekali nggak bisa mengendarai motor itulah kenapa aku sering disebut miss.Nebeng,hobi ku adalah nebeng temen kemana-mana..merepotkan memang berkawan denganku..nah, aku juga menyadari kalo aku nggak bisa dong terus-terusan nebeng temen tiap mau ber-gahol-ria, sehingga aku dengan penuh kesadaran lebih sering menggunakan angkutan umum untuk kegiatanku sehari-hari..perlu diketahui, setiap weekend aku selalu pulang ke rumah nenek, karena orang tuaku ingin aku menghabiskan weekend bareng keluarga bukannya di kos. karena alasan itu,aku jadi sering naik angkot.dan rute perjalanan yang rutin aku lewati adalah malang (kos)-singosari-lawang (rumah nenek) dan lawang (rumah nenek)-singosari-malang (kos).hahaha dibalik doang!!
banyak kejadian dan pelajaran yang aku dapat selama menjadi penumpang setia angkot jurusan arjosari-tidar (AT) ini..ternyata menjadi penumpang setia angkot itu ada suka dukanya. aku sering ngerasa sedih tiap ngeliat berita kriminal tentang kejahatan yang terjadi di angkot, sumpah itu horor abis pokoknya..banyak kejadian yang berkesan tapi cuma beberapa aja yang emang pas kena dihatiku..seperti :

1. bapak supir angkot yang sukses
saat itu, aku akan menuju kos setelah menghabiskan weekend di rumah nenek, dari terminal arjosari aku menunggu angkot AT, sekitar 5 menit kemudian nampak dari kejauhan angkot berwarna biru dan dikaca bagian depan terdapat huruf "AT" besar..hahaha,kereta kencanaku sudah tiba..glodaaak..bukan..bukan..langsung lah aku melambaikan tangan kananku, maksudnya memberi kode agar pak supirnya menepi ke arahku. satu hal wajib yang harus aku lakukan saat naik angkot, duduk di depan sebelah pak supir, karena aku nggak mau berdesak-desakan bersama penumpang lain..duduk depan itu ibarat duduk di kursi VIP tapi harganya dikeluarkan sama aja kayak penumpang yang duduk dibelakang. kalo pun aku harus duduk belakang,aku akan memilih untuk duduk di belakang pak supir, nggak tau kenapa aku suka banget duduk deket supirnya..oke,balik lagi ke topik.. hari itu, angkot lumayan sepi bahkan sudah jauh meninggalkan arjosari,tapi masih aja belum terlihat penumpang di pinggir jalan untuk naik angkot, aku sih selalu menikmati perjalanan ku,padahal susasana kota Malang kalo pagi itu macet nggak kalah parah sama kota-kota besar lainnya. saat aku sedang menikmati suasana, pak supir mulai membuka pembicaraan denganku..kira-kira seperti ini pembicaraan singkat kami :
pak supir : "mbaknya mau kemana?"
aku : "saya mau kuliah pak"
pak supir : "di UNmer ya?"
aku : "iya pak"
pak supir : "semester berapa mbak?"
aku: "semester *tiga pak" 
pak supir :" Oh, masih semester 3 toh..kuliahnya ambil jurusan apa?"
aku: "komunikasi pak"
pak supir: "anak saya juga kuliah mbak"
suer aku takjub pas bapak ini bilang gitu,hebat banget ya bapak ini bisa nyekolahin anaknya sampai kuliah..keren..keren..
aku : "wah, hebat pak. anaknya kuliah dimana pak? semester berapa pak?"
pak supir : "di Un**** (PTN) sekarang anak saya sudah semester tujuh mbak"
aku : "nggak mahal ya pak,kalo anaknya kuliah disana?"
pak supir : "ya relatif lah mbak kalo biaya kuliah,cuma anak saya dapat beasiswa, jadi saya nambahin buat ongkos sehari-harinya aja mbak"
aku : "wah,seneng ya pak kalo gitu,anak bapak semester berapa?
pak supir : "sekarang semester tujuh mbak, sudah skripsi juga..ya seneng mbak,ternyata anak saya bisa kuliah.saya nggak pernah nyangka"
aku : "iya pak"
pak supir : "saya pengen anak saya kuliah,biar jadi orang pinter mbak, biar bisa dapat kerja yang bagus..nggak jadi supir kayak saya"

itulah sedikit percakapan ku dengan pak supir angkot ini, aku kagum pak supir ini punya pikiran yang yang cerdas, dengan keterbatasan ekonomi dia nggak patah semangat buat bisa menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi agar bisa jadi sarjana. Menurutku anak dari pak supir ini, juga hebat dia pengen jadi sarjana sehingga dia berusaha dan akhirnya mendapatkan beasiswa. pasti sekarang anak pak supir ini sudah diwisuda dan mendaptakan pekerjaan yang baik,biar bisa membanggakan orang tuanya. aku jadi inget sama papa dan mama, keadaan keluargaku jauh lebih baik dari mereka. apa yang aku pengen orang tuaku selalu memberikan, dan jujur saja aku kurang mensyukurinya. dari pengalamanku berbicara dengan pak supir angkot aku jadi sadar bahwa aku harus bersyukur dalam hal apapun baik sedih atau senang, karena ketika aku bersyukur itulah saat dimana aku menikmati hidup dengan baik. dari kisah pak supir ini membuatku termotivasi untuk menyelesaikan kuliahku (bertanggungjawab sama skripsi) agar bener-bener bisa dikukuhkan sebagai sarjana. sekiranya dengan aku wisuda orangtuaku pasti akan bangga padaku..dear mom and dad,tunggu ya sebentar lagi aku akan mendapatkan gelar sarjanaku.

bersambung....


*tiga = aku semester 3 saat itu tahun 2009
DEE


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca dan sertakan komentarmu disini Dear. :)