Sendiri berujung sepi
Hitam pekat tak ubahnya duka pada raut wajahmu
Kehilangan menjadikan jarak antara kau dan Sang pemberi kehidupan
Drama yang khas dari sikapmu agar semua tahu
Berdiri dalam tangisan
berharap seseorang bersimpati pada kepahitan yang kau rasakan
Tak ubahnya bagai lelucon yang kau suguhkan
Terus saja kau menangis menanti mereka yang berbelas kasih
Kehilangan yang bagian dari pola kehidupan
Terlalu kau ratapi kesakitannya
Bukankah masih banyak pilihan?
Agar kau bisa bahagia
Ayolah kawan, hidup tak akan menjadi keras
Jika kau mampu melawan setiap kesakitan
Hentikan pencitraan pada wajahmu jika kesedihan yang selalu kau tunjukkan
Bukankah masih banyak pilihan?
Agar kau bisa bahagia
-Debrina-
Uapikkk deee tulisanmu.!!
BalasHapusEko Setiawan
Setuju deh banyak pilihan agar bisa bahagia. Meratap gak akan membuat hati lebih baik.
BalasHapusSadap!
BalasHapus"Terus saja kau menangis menanti mereka yang berbelas kasih"
BalasHapusMengapa harus menganis?
Tulisannya bagus :) Menurutku berduka dan menangis boleh saja, tapi jangan lupa bangkit. Gak perlu ditutupi. Have a nice weekend :D
BalasHapusNyu, selamat! Kamu dapet award dari akuh :3
BalasHapusyuk : http://huhulwinda.blogspot.com/2014/06/the-double-liebster-award.html
Dak. lo dapat award nih dari gue..haha
BalasHapushttp://www.adityaditio.com/2014/06/the-liebster-award.html