#cerita 1
Dua keranjang dari rotan penuh berisi dengan telur asin dibawa di kedua tangannya. Ia berjalan dengan semangat menuju toko kelontong dekat rumahnya, menghantarkan telur-telur asin itu kepada pemilik toko. Namanya Eko, umurnya genap 20 tahun tapi Ia masih berseragam putih abu-abu. Kalau berpikir bahwa ia bodoh tentu salah besar, bukan karena tingkat intelektualitas yang rendah yang membuat Eko masih menjadi bagian dari ABG SMA tapi karena kendala biaya untuk sekolah yang tidak ada saat itu. Eko berasal dari keluarga tidak mampu, bapaknya seorang kuli panggul di pasar dan ibunya tidak bekerja. Dengan keadaan yang serba kekurangan setelah lulus SMP Eko mengurungkan niatnya untuk melanjutkan sekolah. Ia memilih bekerja serabutan demi membantu perekonomian keluarganya, pekerjaan seperti mengamen, menjual koran, tukang parkir pernah ia jalani. Sampai suatu hari ia bertemu dengan seseorang yang mengubah kehidupan Eko. Ketika Eko sedang bekerja sebagai tukang parkir di sebuah toko buah, tiba-tiba ada anak kecil yang berlari dari dalam toko ke luar sampai menuju jalan raya. Larinya sangat cepat dan saat itu dari arah kanan ada pengendara motor yang melaju dengan kencangnya, Eko yang melihat kejadian itu dengan sigap menyelamatkannya. Hampir saja anak itu tertabrak, keluarganya berteriak histeris sambil berlari dan langsung memeluknya. Eko merasa lega bisa menyelematkan anak itu. Tak disangka, perbuatan baik Eko membawa berkah tersendiri baginya. Sebagai ucapan terima kasih karena telah menyelamatkan anaknya, Pak Gunawan berjanji untuk menjadikan Eko sebagai anak asuhnya, agar ia bisa melanjutkan sekolah lagi. Sejak itu, Eko kembali bersekolah ia juga diberi modal oleh Pak Gunawan untuk mulai berwirausaha menjadi penjual telur asin. Eko tidak pernah menyangka bahwa ia bisa kembali bersekolah, kini di depannya terhampar jelas jalan untuk meraih cita-citanya sebagai Pilot. Ekonomi keluarganya juga mulai terbantu dari keuntungannya menjual telur asin. dari Eko kita bisa belajar bahwa dalam kondisi kekurangan sekalipun kita tidak boleh putus asa, selalu ada jalan untuk orang yang mau berusaha. Eko menunjukkan dirinya sebagai ABG SMA yang mandiri, giat dan pantang menyerah.