Selasa, 08 Mei 2012

Untuk Bagas

Hai Bagas,

apa kabarmu? aku sebenarnya tak perlu menanyakan itu. Dan sebenarnya aku bisa melihatmu dengan jelas. Kamu tampak sehat, bahkan terlihat lebih kuat. Aku senang mengetahui kamu baik-baik saja.

Hari ini kamu sempurna dengan kemeja warna baby blue itu, tatanan rambutmu yang lebih rapi dari biasanya, wangi parfum yang menempel (bahkan aku bisa menciumnya dari sini) dan yang paling hebat adalah senyummu. Ya senyummu yang membuatmu makin berwibawa. sungguh aku merindukanmu.


Bagas,
aku senang melihatmu seperti ini, kamu pada akhirnya bisa memilih. Lihat, memilih itu bukan hal yang sulit kan? 


Bagas,
kamu masih memikirkanku? aku baik-baik saja, ehm sangat baik malah. Kamu sekarang sudah mulai berpikir ini jalan terbaik untuk kita berdua. Aku bangga padamu, karena tidak mudah memang untuk berbesar hati.


sebenarnya malam itu, aku ingin mengatakan padamu. Hal yang seharusnya aku katakan dari dulu. tapi, apa daya ternyata sesuatu itu tidak tersampaikan. aku menyesalinya. aku terlanjur pergi, dan kamu pasti tahu kan aku tidak akan bisa kembali. Maaf, aku menjadi bodoh, selama ini aku sibuk dengan sketchbook-ku. aku bahkan tidak menggubris semua rasa yang kamu miliki. Maaf, aku egois. saat aku berada dalam kondisi terburuk pun aku tak bicara padamu.


Hingga malam itu datang, aku membujur kaku, badanku sekujur membiru, tak ada suara yang keluar dari mulutku. aku bahkan tak lagi mendengar suara-suara disekitarku. perlahan aku merasakan sukmaku keluar dari tubuh ringkihku. lalu aku memandangi diriku yang merana di atas kasur itu.


Ya, aku mati. di malam itu, padahal saat sore hari aku menghabiskan waktu bersamamu dan mendengarkan pengakuanmu, bahwa kamu mencintaiku.


Bagas,
aku tidak bisa melawan takdir, penyakit yang sudah bersarang di tubuhku sejak aku remaja, ahli medis menyebutnya Lupus. kekebalan tubuh yang malah menjadi bumerang untukku. asal kamu tahu, aku tidak pernah meminta berada dikondisi seperti ini. 


Aku menyakitimu, maafkan aku.


tidak ada yang bisa kuberikan padamu, bahkan disaat terakhir kehidupanku. aku hanya tidak ingin membuatmu menggantungkan asa terlalu tinggi, karena aku tidak mampu mendampingimu. aku tidak lagi bisa menemanimu berada di jalan setapak, duduk di bangku taman dan menikmati suasana sore, sambil mendengarkan kicauan burung gereja. 
aku tidak lagi bisa menemanimu menikmati kopi, seperti yang sering kita lakukan. aku masih ingat, kamu selalu berada disampingku. Aku menggambar di sketchbook, dan kamu bercerita banyak hal sambil meminum kopi. 


maafkan aku




Bagas,
terima kasih ya untuk segalanya, aku senang bisa mengenalmu. aku bangga pernah menjadi bagian dalam hidupmu. aku bersyukur karena kamu selalu menemaniku hingga ajal datang dan membawaku pergi. terima kasih kini kamu sudah kuat, lebih dari yang aku bayangkan.


cobalah untuk membuka hati, aku lihat ada seseorang yang akan menyayangimu dengan tulus. percaya padaku!


kini saatnya, aku mengakui "AKU MENCINTAIMU, BAGAS"
maaf untuk segala perasaan yang tak tersampaikan.


-Nara-






1. flash fiction untuk suatu project bareng Mamon.
2. Lihat juga "Buat Audrey" disini
3. saat menulis ini sambil mendengarkan Kiss The Rain by Yiruma, dapat banget soulnya ;)

Rabu, 02 Mei 2012

bahagia itu sederhana


Halo dear,
Ada yang pernah mengalami suatu perasaan bahagia? Bahagia yang susah untuk dijelaskan, bukan melulu bahagia karena perkara besar tapi dari hal-hal simple juga perasaan bahagia itu bisa muncul dengan sendirinya. Dan aku sedang berada di zona bahagia. Aku bersyukur  beberapa hari ini mood ku lagi bagus-bagusnya, efek yang didapat adalah apapun yang dikerjakan akan terasa ringan dan lebih ikhlas. Maklum, aku ini pemalas akut jadi sering banget mengerjakan sesuatu dengan tidak sepenuh hati. Bahagia itu sederhana, bener banget! Dan aku pengen share apa aja yang bikin aku bahagia.

Cekidot yuk mari..

1.       WISUDA
28 April 2012 kemarin, akhirnya aku bisa merasakan juga euforia memakai toga. Yap, aku wisuda. Dan inilah sumber kebahagiaan terbesarku. Setelah 3,5 tahun kuliah di Universitas Merdeka Malang (aku bangga!) dan tidak disangka aku bisa menambahkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi dibelakang namaku sekarang. Debrina Intani S.I.Kom, nggak ada yang bisa dijelaskan selain bahagia. Melihat senyum papa dan mama menambah rasa bahagia yang nggak terkira itu. Mahal banget harganya, sampai dititik ini aku paham betul betapa bangganya kedua orang tuaku melihat anaknya menjadi sarjana. Nggak pernah terpikirkan kalo aku bisa lulus lebih cepat, banyak kejadian selama skripsi yang membuat aku sempat hopeless. Banyaknya dukungan yang datang dari orang-orang terdekat membuat aku makin semangat menyelesaikan skripsi. Dan, inilah aku di hari sabtu pagi yang cerah itu lengkap dengan toga, kebaya berwarna merah, dan make up yang melekat diwajahku dengan bangga memasuki Balai Merdeka untuk wisuda. Apa kabar IPK? Hahaha, aku terlalu bahagia mendapatkan nilai akhir sebesar itu, nggak nyangka. Jangan dilihat dari angkanya, IPK besar dan tanggung jawab mendapatkan nilai itu juga besar. Pertanyaan muncul dibenakku, apa aku mampu bertanggung jawab dengan apa yang sudah aku raih? Apa aku mampu membuktikkan bahwa nilai dan kualitas diriku seimbang? Jawabannya Ya, aku harus mampu! Lulus dengan predikat Cum Laude itu mujizat, ya ya aku sangat terberkati.
bareng Tere dan Agnes
aku dan Galuh


2.       JATUH CINTA
Sumber kebahagiaanku selanjutnya adalah jatuh cinta. Sederhana bukan? Aku nggak inget sudah berapa lama aku sendiri, tapi yang jelas kini perasaan itu muncul dan menemani kesendirianku. Rasanya jatuh cinta itu seperti ada kupu-kupu di dalam perut. Aku biasa memanggil dia yang membuat aku jatuh cinta dengan sebutan AKAI yang dalam bahasa Jepang artinya MERAH. Kenapa merah? Karena kupu-kupu yang ada dalam perutku berwarna merah. Bahagia karena sekarang bertambah lagi orang yang sayang sama aku. Memang sih, aku dan Akai nggak bisa setiap hari ketemu karena kami berada di kota yang berbeda, tapi jarak bukan jadi masalah karena sampai detik ini kami masih optimis kalo suatu hari nanti setelah dia selesai kuliah dan kembali pulang maka aku dan dia bisa bersama. Akai selalu bikin aku ketawa, baca semua smsnya, chatting sama dia, telpon-telponan nggak pernah sekalipun nggak ngakak. Dia obat awet mudaku. Akhirnya, beberapa minggu ini play list lagu yang biasanya galau mendadak berubah jadi penuh cinta. Bangun tidur senyum sendiri baca sms dari Akai, mau tidur senyum sendiri lagi melting baca sms-smsnya seharian. Dan, aku mulai menyebutkan namanya setelah keluargaku di dalam doa malamku.
“Aku mengucap syukur pada Allahku, setiap aku mengingatmu” Filipi 1:3
Sankyuu Akai, i’m very blessed!
surprise dari AKAI I love HIM :)

3.       KELUARGA
Aku bersyukur lahir sebagai anak perempuan satu-satunya dikeluarga ku ini, karena kedua adikku laki-laki. Aku bangga memiliki keluarga ku, aku sering memonopoli perhatian papa, aku merasakan sekali betapa papa sangat menyayangiku. Papa yang selalu khawatir ketika aku masih kos, papa yang selalu memprioritaskanku lebih dari apapun. Aku tahu aku adalah kebanggaan papa. Berbeda dengan mama, papa pendiam dan jarang berkomentar tapi papa bisa menjadi papa paling kocak setiap memainkan gitar dan bernyanyi lagu ciptaannya yang diberi judul Balonku. Mama, ulang tahunku dan mama selisih satu minggu dan kami berdua memiliki watak yang sama, sama-sama keras kepala, sama-sama cerewet, sama-sama nggak tegaan. Tapi aku dan mama sangat dekat, hanya kami berdua terlalu keras kepala dan selalu merasa paling benar, Mungkin itu juga yang sering menyebabkan aku dan mama sering adu argumen . Mamaku paling jago bikin puding coklat dan brownies kukus, ah itu makanan favoritku.  Aku mencintai kedua orang tuaku. Dan, aku memiliki dua adik laki-laki, Ronny dan Nando. Selisih usia yang jauh dengan kedua adikku, tidak membuat kami bertiga menjadi asing. Malahan, sangat kompak. Aku adalah sosok kakak yang nggak bisa berlama-lama marah dengan adikku. Mereka berdua selalu bisa menghiburku walaupun usia kami terpaut jauh (Dengan Ronny selisih 6 tahun, dan Nando selisih 9 tahun). Aku menunjukkan pada adikku betapa aku sangat menyayangi mereka. Aku masih sering memeluk adikku, ya padahal sekarang mereka berdua sudah bukan anak kecil lagi, adikku sudah berubah menjadi remaja labil, hahaha. Terkadang Kami bertiga masih tidur di satu kamar, dan aku selalu berada ditengah-tengah Ronny dan Nando. Bahagia rasanya menjadi bagian dari keluarga ini.

4.       CLASSMATE
Apa yang bisa digambarkan jika hidup ini tanpa teman? Hampa. Aku bahagia memiliki teman-temanku. Banyak kenangan yang terekam di memoriku saat-saat kuliah. Tidak disangka bertemu dengan banyak tipe manusia yang berasal dari seluruh pelosok Indonesia di kampus ini. Aku tidak merasakan hampa, karena mereka selalu memberikan kebahagiaan tanpa pamrih. Sekarang setelah wisuda, aku harus kembali lagi ke Sidoarjo. Meninggalkan kota Malang dan berpisah dengan mereka semua, sebenernya membuat perasaanku campur aduk, tapi aku bahagia karena mereka pun pulang ke tempat asalnya dengan membawa bekal masa depan. Mungkin hanya jarak, tempat dan waktu saja yang membuat aku dan mereka nggak bisa bertemu lagi. Tapi memori tentang mereka semua tentu nggak akan bisa hilang. Aku bahagia!

Dan pada akhirnya rasa bahagia ku ini menjadikanku lebih bersyukur lagi pada Tuhan YME. Dia nggak pernah sekalipun memberi kesusahan dalam hidupku. Tuhan memberikan kebahagiaan yang terkadang tidak kita sadari, mungkin karena kita terlalu mengharapkan kebahagiaan BESAR. Itulah manusia. Jadi, aku sekarang berjanji untuk tidak pernah lupa mengucap syukur atas semua KEBAHAGIAAN yang sudah diberikan Tuhan dalam hidupku.


Salam kece dan bahagia,
DEE

*tadinya mau upload banyak foto tapi sinyal modem labil :(

Selasa, 01 Mei 2012

For Serious Blogger Only


Halo Dear,,
Apa kabarnya?? HARUS baik-baik ya. Jangan ada yang susah-susah lagi deh mulai sekarang. Hidup dibikin santai kayak dipantai #tsaaah. Akhirnya, aku bisa posting lagi setelah sekian lama berada di zaman megalithikum. By the way, beberapa minggu yang lalu saat aku lagi nongkrong di salah satu komunitas blogger. Aku baca postingan salah satu kawan, namanya Glen Tripollo. Yang menarik dari postingannya adalah Glen ingin mengubah mindset negatif tentang Indonesia menjadi lebih positif. Gimana caranya? Dengan ide dasarnya yang matang itu lahirlah sebuah grup dengan nama BLOGGER’S SHOUT OUT (tagline : Shout Out Our Thought and Make a Better Indonesia) yang memberi kesempatan pada para blogger yang dengan sukarela mau  berpartisipasi dalam kegiatan Blogger Campaign. Hah? Apa tuh Blogger Campaign? Kalo masih ada yang belum ngerti, Blogger Campaign adalah kegiatan mengkampanyekan suatu issue yang sama, diwaktu yang sama melalui blog tentunya. Issue yang diangkat bukan sekedar rumor belaka tapi issue-issue yang memberi citra negatif bagi Indonesia dan nantinya diubah menjadi issue positif melalui kampanye yang dilakukan secara serentak oleh semua member BSO.
Blogger's Shout Out,penasaran? klik disini

Internet yang merupakan media nirmassa, tentunya memberikan banyak informasi pada banyak orang. Informasi tersebut hadir secara terus menerus tanpa adanya filter. Di Indonesia, pengguna internet tidak sedikit jumlahnya, tentu akses informasi yang didapat juga sangat mudah. Namun, ada kalanya informasi yang diterima justru memberi efek negatif. Nggak mau dong, kalo sampai berpuluh-puluh tahun kita ter-mindset sama issue salah? Maka dari itu, kalo kalian tertarik dan punya visi dan misi yang sama untuk mempositifkan citra Indonesia ayo nggak usah ragu untuk bergabung di Blogger Shout Out! Syaratnya simple kok, Cuma butuh konsistensi dan nggak ragu untuk menyuarakan issue positif tentang Indonesia. Ini memang masih organisasi baru, tidak banyak peraturan tetapi setiap peraturan yang ada wajib diikuti dan dipatuhi oleh semua member  tujuannya supaya member yang tergabung disini adalah blogger sesungguhnya yang nggak Cuma main-main dalam postingan.
Selamat bergabung,

Salam SOLID

DEE