Halo dear,
Ada yang pernah mengalami suatu
perasaan bahagia? Bahagia yang susah untuk dijelaskan, bukan melulu bahagia
karena perkara besar tapi dari hal-hal simple juga perasaan bahagia itu bisa
muncul dengan sendirinya. Dan aku sedang berada di zona bahagia. Aku bersyukur beberapa hari ini mood ku lagi bagus-bagusnya,
efek yang didapat adalah apapun yang dikerjakan akan terasa ringan dan lebih
ikhlas. Maklum, aku ini pemalas akut jadi sering banget mengerjakan sesuatu
dengan tidak sepenuh hati. Bahagia itu sederhana, bener banget! Dan aku pengen
share apa aja yang bikin aku bahagia.
Cekidot yuk mari..
1.
WISUDA
28 April 2012
kemarin, akhirnya aku bisa merasakan juga euforia memakai toga. Yap, aku wisuda.
Dan inilah sumber kebahagiaan terbesarku. Setelah 3,5 tahun kuliah di
Universitas Merdeka Malang (aku bangga!) dan tidak disangka aku bisa
menambahkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi dibelakang namaku sekarang. Debrina
Intani S.I.Kom, nggak ada yang bisa dijelaskan selain bahagia. Melihat senyum
papa dan mama menambah rasa bahagia yang nggak terkira itu. Mahal banget
harganya, sampai dititik ini aku paham betul betapa bangganya kedua orang tuaku
melihat anaknya menjadi sarjana. Nggak pernah terpikirkan kalo aku bisa lulus
lebih cepat, banyak kejadian selama skripsi yang membuat aku sempat hopeless. Banyaknya
dukungan yang datang dari orang-orang terdekat membuat aku makin semangat
menyelesaikan skripsi. Dan, inilah aku di hari sabtu pagi yang cerah itu
lengkap dengan toga, kebaya berwarna merah, dan make up yang melekat diwajahku
dengan bangga memasuki Balai Merdeka untuk wisuda. Apa kabar IPK? Hahaha, aku
terlalu bahagia mendapatkan nilai akhir sebesar itu, nggak nyangka. Jangan dilihat
dari angkanya, IPK besar dan tanggung jawab mendapatkan nilai itu juga besar. Pertanyaan
muncul dibenakku, apa aku mampu bertanggung jawab dengan apa yang sudah aku
raih? Apa aku mampu membuktikkan bahwa nilai dan kualitas diriku seimbang? Jawabannya
Ya, aku harus mampu! Lulus dengan predikat Cum Laude itu mujizat, ya ya aku
sangat terberkati.
bareng Tere dan Agnes |
2.
JATUH CINTA
Sumber kebahagiaanku
selanjutnya adalah jatuh cinta. Sederhana bukan? Aku nggak inget sudah berapa
lama aku sendiri, tapi yang jelas kini perasaan itu muncul dan menemani
kesendirianku. Rasanya jatuh cinta itu seperti ada kupu-kupu di dalam perut. Aku
biasa memanggil dia yang membuat aku jatuh cinta dengan sebutan AKAI yang dalam
bahasa Jepang artinya MERAH. Kenapa merah? Karena kupu-kupu yang ada dalam
perutku berwarna merah. Bahagia karena sekarang bertambah lagi orang yang
sayang sama aku. Memang sih, aku dan Akai nggak bisa setiap hari ketemu karena
kami berada di kota yang berbeda, tapi jarak bukan jadi masalah karena sampai
detik ini kami masih optimis kalo suatu hari nanti setelah dia selesai kuliah
dan kembali pulang maka aku dan dia bisa bersama. Akai selalu bikin aku ketawa,
baca semua smsnya, chatting sama dia, telpon-telponan nggak pernah sekalipun
nggak ngakak. Dia obat awet mudaku. Akhirnya, beberapa minggu ini play list lagu
yang biasanya galau mendadak berubah jadi penuh cinta. Bangun tidur senyum
sendiri baca sms dari Akai, mau tidur senyum sendiri lagi melting baca
sms-smsnya seharian. Dan, aku mulai menyebutkan namanya setelah keluargaku di dalam
doa malamku.
“Aku mengucap
syukur pada Allahku, setiap aku mengingatmu” Filipi 1:3
Sankyuu Akai, i’m
very blessed!
3.
KELUARGA
Aku bersyukur
lahir sebagai anak perempuan satu-satunya dikeluarga ku ini, karena kedua
adikku laki-laki. Aku bangga memiliki keluarga ku, aku sering memonopoli
perhatian papa, aku merasakan sekali betapa papa sangat menyayangiku. Papa yang
selalu khawatir ketika aku masih kos, papa yang selalu memprioritaskanku lebih
dari apapun. Aku tahu aku adalah kebanggaan papa. Berbeda dengan mama, papa
pendiam dan jarang berkomentar tapi papa bisa menjadi papa paling kocak setiap
memainkan gitar dan bernyanyi lagu ciptaannya yang diberi judul Balonku. Mama,
ulang tahunku dan mama selisih satu minggu dan kami berdua memiliki watak yang
sama, sama-sama keras kepala, sama-sama cerewet, sama-sama nggak tegaan. Tapi aku
dan mama sangat dekat, hanya kami berdua terlalu keras kepala dan selalu merasa
paling benar, Mungkin itu juga yang sering menyebabkan aku dan mama sering adu
argumen . Mamaku paling jago bikin puding coklat dan brownies kukus, ah itu
makanan favoritku. Aku mencintai kedua
orang tuaku. Dan, aku memiliki dua adik laki-laki, Ronny dan Nando. Selisih usia
yang jauh dengan kedua adikku, tidak membuat kami bertiga menjadi asing. Malahan,
sangat kompak. Aku adalah sosok kakak yang nggak bisa berlama-lama marah dengan
adikku. Mereka berdua selalu bisa menghiburku walaupun usia kami terpaut jauh (Dengan
Ronny selisih 6 tahun, dan Nando selisih 9 tahun). Aku menunjukkan pada adikku
betapa aku sangat menyayangi mereka. Aku masih sering memeluk adikku, ya
padahal sekarang mereka berdua sudah bukan anak kecil lagi, adikku sudah
berubah menjadi remaja labil, hahaha. Terkadang Kami bertiga masih tidur di
satu kamar, dan aku selalu berada ditengah-tengah Ronny dan Nando. Bahagia rasanya
menjadi bagian dari keluarga ini.
4.
CLASSMATE
Apa yang bisa
digambarkan jika hidup ini tanpa teman? Hampa. Aku bahagia memiliki
teman-temanku. Banyak kenangan yang terekam di memoriku saat-saat kuliah. Tidak
disangka bertemu dengan banyak tipe manusia yang berasal dari seluruh pelosok
Indonesia di kampus ini. Aku tidak merasakan hampa, karena mereka selalu
memberikan kebahagiaan tanpa pamrih. Sekarang setelah wisuda, aku harus kembali
lagi ke Sidoarjo. Meninggalkan kota Malang dan berpisah dengan mereka semua, sebenernya
membuat perasaanku campur aduk, tapi aku bahagia karena mereka pun pulang ke
tempat asalnya dengan membawa bekal masa depan. Mungkin hanya jarak, tempat dan
waktu saja yang membuat aku dan mereka nggak bisa bertemu lagi. Tapi memori
tentang mereka semua tentu nggak akan bisa hilang. Aku bahagia!
Dan pada akhirnya rasa bahagia ku
ini menjadikanku lebih bersyukur lagi pada Tuhan YME. Dia nggak pernah
sekalipun memberi kesusahan dalam hidupku. Tuhan memberikan kebahagiaan yang
terkadang tidak kita sadari, mungkin karena kita terlalu mengharapkan
kebahagiaan BESAR. Itulah manusia. Jadi, aku sekarang berjanji untuk tidak
pernah lupa mengucap syukur atas semua KEBAHAGIAAN yang sudah diberikan Tuhan
dalam hidupku.
Salam kece dan bahagia,
DEE
*tadinya mau upload banyak foto tapi sinyal modem labil :(
Smoga langgeng ya sama Akai :)
BalasHapusAmin..
Hapusmakasih AKAI
Wah congret ya udah dapet gelar di belakang namamu..
BalasHapuscepet ketemu juga sama akainya..
bahagia memang sederhana makanya jaga keluarga dengan sebaik-baiknya agar kesederhaan itu tidak hilang =)
makasih bang uzay :)
Hapusiya, keluarga itu sangat berharga :)
aaaa kak deb udah sarjana hiw itu cantik deh pake toga jadi pengen cepet sarjana juga *padahal VHS aja blm lulus* hahahaha :D
BalasHapusayo cantik semangat terus belajarnya
Hapusmemang betul, banyak hal membahagiakan disekitar kita. aku selalu berprinsip, diberi hidup saja sudah cukup alasan untuk kita bersyukur, berbahagia. apalagi kalau dikasih plus-plus yg lain :) selamat untuk kelulusannya dan salam untuk keluarga :)
BalasHapusiya kak,terima kasih ya :)
Hapusuntuk bahagia kita nggak perlu bersusah payah mencapainya karena bahagia itu sederhana
memang betul, banyak hal membahagiakan disekitar kita. aku selalu berprinsip, diberi hidup saja sudah cukup alasan untuk kita bersyukur, berbahagia. apalagi kalau dikasih plus-plus yg lain :) selamat untuk kelulusannya dan salam untuk keluarga :)
BalasHapuswah,,yang no.1 itu tu yang aq pengenin..
BalasHapus