Jumat, 24 Oktober 2014

Random postingan

Hello Dear,

Finally gue bisa bikin postingan juga setelah 2 bulan absen. Ya beginilah kalo mood nulisnya naik turun nggak jelas (jangan ditiru) :p

Well, apa kabar kalian semua? Bulan Oktober biasanya udah masuk dimusim penghujan tapi di kota gue tinggal sampai detik ini masih panas membahana. Padahal gue sempat nonton berita ada beberapa kota di Indonesia yang mulai diguyur hujan setiap hari. Ah, tapi gue tetap mensyukuri apapun kondisi cuaca saat ini.

Gue bingung awalnya pas ngebuka blog, karena gue nggak tahu mau nulis apa. Hahahaha. Random postingan aja boleh ya sesekali?

Ada perubahan dalam keseharian gue, akhirnya setelah dua tahun bekerja dibidang jasa kesehatan (baca: rumah sakit) gue memutuskan untuk resign akhir bulan Juli kemarin. Jujur gue bahagia banget karena saat gue resign gue udah dapat kerjaan baru. Sisi positif dari keputusan gue resign adalah jam kerja gue sekarang normal layaknya pekerja kantoran dan hari libur gue nggak random. Jadi hidup gue sekarang seperti orang kebanyakkan, hahaha.

Menyenangkan di kantor baru, kenal orang-orang baru dan tentunya sistem kerja yang berbeda dari sebelumnya. Pengalaman pun bertambah. Dan yang lebih menyenangkan lagi gue dapat jatah makan siang, setidaknya itu nggak bikin gue bingung tiap hari mau makan apa ketika istirahat. Bagi gue makan itu penting beserta seperangkat cemilan nggak boleh terlewatkan. Gue yang akhir-akhir ini mendadak rakus baru menyadari kalo berat badan gue meningkat drastis. Indikator kalo gue lebih "subur" saat ini gue ketahui dari banyaknya teman yang kasih komentar kalo pipi gue makin tembem dan perut gue yang lipatannya jadi dua lapis,hahaha.

Segala hal sederhana yang terjadi dalam hidup gue dua bulan terakhir ini bener-bener gue syukuri, karena gue merasa bahwa Tuhan emang selalu ngejawab doa umatNya tepat waktu, nggak kurang nggak lebih. Kegalauan gue selama setahun terakhir di tempat kerja yang lama dan gue yang  terjebak di zoa nyaman karena kerjaan gue sebelumnya yang membuat gue plin plan dalam ambil keputusan.

Dan pada akhirnya jalan ke kehidupan yang baru terbuka di pertengahan tahun 2014, gue dengan hati yang yakin dan membulatkan tekad memilih keluar dari zona nyaman demi mendapatkan pengalaman dan tingkatan pekerjaan. 

Karena kita nggak akan pernah tahu hasilnya kalo kita nggak pernah berani untuk nyoba.

you should to challenge  your self,to know how strong you are

(maaf kalo bahasa Inggrisnya belepotan)

Sekian postingan random penting-nggak penting. Sampai ketemu di postingan berikutnya.

Chau,

-DEBRINA-

Jumat, 04 Juli 2014

Hal-hal yang bikin sebel tiap naik angkutan umum

Hola!!

Welcome July, selalu semangat tiap ganti bulan nggak tau kenapa gitu. Ngomong-ngomong gue lagi pengen nulis yang santai-santai nih, berdasarkan apa yang gue rasain hampir tiap hari pas berangkat atau pulang kerja di dalam angkot. Bukan hal yang menyenangkan justru kejadian yang sering bikin gue dan penumpang lainnya jadi sebel sepanjang jalan. Mungkin udah banyak yang ngebahas betapa nggak nyamannya transportasi publik di negara kita ini, dan sekarang giliran gue yang mencurahkan segala kegundahan hati gue sebagai penumpang sejati.

1. Makin Penuh Makin Oke Makin nggak bisa napas
    Buat kalian pengguna angkutan umum pasti pernah ngerasaain berdesakan di dalam angkot, asli itu nyebelin banget kan? Dengan kapasitas penumpang sekitar 10-12 orang masih sering dipaksakan untuk tetap mengangkut penumpang lain. Alhasil, yang terjadi di dalam angkot pastilah umpel-umpelan antar penumpang. Ditambah lagi dengan penuhnya manusia di dalam angkot akan membuat jatah oksigen berkurang, gue sering ngerasa susah napas tiap kejebak di dalam angkot yang berlebihan penumpangnya. Apalagi kalo gue dapat jatah duduk di kursi paling belakang dan sialnya jendela susah buat dibuka. Itu beneran mimpi buruk.

source. what do you think?

Minggu, 29 Juni 2014

Hanya Tuhan yang tahu

Akan lebih baik jika seperti ini, tanpa pertemuan tanpa keinginan untuk bersama. Aku tak menyalahkan waktu yang dengan sengaja membuat kita saling terhubung. Dan sebisa mungkin aku tak akan kecewa pada kenyataan  yang membuat kita menyerah lebih awal sebelum mencobanya.

Aku kira dirimu akan baik-baik saja di sana, kehidupanmu, cita-citamu semua harapan dan rencana masa depanmu tentunya akan membawa kebanggaan tersendiri bagimu. Kau bilang padaku bukan jarak yang akan menyakiti kita melainkan sang waktu. Aku merenungkannya.

15.493 Km susunan angka yang pada kenyataannya memisahkan kita,
Dan waktu yang tak kunjung memberikan kepastian kapan akan terjadinya pertemuan
tentunya semakin menyiksa sanubari

Bahwa saat ini terlampau rumit untuk kita berusaha, atau karena kau sendiri yang membuatku menyerah 
Entahlah, aku tak tahu (dan tak mau tahu).

Deburan ombak bagai menerjang hatiku, terkadang tak mampu menahan betapa kecewanya aku. Tapi selalu ku ingat bahwa memaksakan keadaan akan jauh lebih buruk lagi.

Jadi, aku di sini dan kau di sana. Entah dalam hati masih berharap akan terjadinya suatu pertemuan, bijaklah kita supaya menyimpannya rapat-rapat.

Seperti yang kau katakan, " Hanya Tuhan yang tahu, kapan sang waktu akan berpihak pada kita "

Karena sang waktu akan dengan senang hati mempermainkan kita untuk menunggu.











sumber

-Debrina-