Kamis, 12 September 2013

Kepada yang tersayang

Halo sayang,
Ini malam ke 275  sejak terakhir kali kamu mengatakan ingin menikmati sinar rembulan dari balkon kamarmu.
Lihatlah keluar malam ini bulan bercahaya penuh, dengan hiasan bintang-bintang disekitarnya bagai permata berserakan di angkasa.
Aku yakin kamu melewatkan malam ini, kamu pasti telah terlelap jauh dibawah kendali mimpimu.
Tak apalah, setidaknya aku sudah mewakilkan dirimu saat menikmati keelokan rembulan itu.

Sayang,
Apakah kamu tahu sudah sejak lama aku menunggu?
Menunggu kesempatan untuk jujur kepadamu
Aku tahu ini akan menjadi sulit untuk kita lalui tapi apa daya aku harus mengatakannya.
275 hari yang berlalu begitu cepat, dan secepat itu pula aku menghilang dari kehidupanmu
Sayangku, sungguh ini bukan inginku.
Sebut saja aku lelaki pengecut yang tak memiliki keberanian untuk memperjuangkan impian kita.

Aku tahu banyak pertanyaan yang harus segera dijawab
Aku tahu hatimu perlahan mulai rapuh dan tersakiti
Sungguh,sedikitpun aku tak berniat mengacaukannya

Ku pandangi bulan, ia tersenyum padaku
Ku pejamkan mata mencoba merasakan kehadiranmu malam ini
Ah, aku tahu kau pasti tengah tertidur pulas
Aku pecundang, tak ingin kehilanganmu tapi aku harus melepaskanmu
Mengubur segala impian, mematahkan janji-janji yang sempat terucap

Sayangku,
Percayalah kesakitanmu akan segera berakhir
Luka itu perlahan akan sembuh
Dan kau mungkin tanpa banyak alasan akan cepat melupakanku

Untukmu sayang,
Biarlah aku saja yang menderita
Merelakan luka batin menyiksa setiap kali ku ingat betapa bodohnya aku melepasmu. Hal yang paling tak ingin aku lakukan

Setiap bulan bersinar dengan terangnya,
Aku selalu mengenangmu.
Berbahagialah sayang
Meski tanpa diriku

-seorang pecundang yang mencintaimu-



Selasa, 10 September 2013

Jangan pernah diam lagi

Kita masih terdiam masing-masing asyik dengan pikiran yang memenuhi otak. Entah sampai kapan aku harus menerka tentang segala baris-baris pertanyaan yang tersusun rapi pada imaji ku. Aku tak tahu.

Mengharapkan sebuah jawaban supaya gundah gulana ini mencair, menyusut dan tak tampak lagi pada setiap hariku. Tapi kamu masih menyimpannya, kamu bagaikan membentengi diri dengan tembok gengsi. Aku ingin berteriak di depan wajahmu tapi aku tak mampu.

Malam semakin larut, ku putuskan saja untuk kembali pulang, tak ada tujuan terus  berdiam di ruangan ini sedang kamu asyik bermain dengan anjing puddlemu itu. Kamu bisa begitu hangat padanya namun padaku kamu terlalu tak mau tahu.

Ada hal-hal yang tidak kamu sadari, tahukah kamu ada seseorang yang setiap malam mengkhawatirkan dirimu? gelisah setiap melihat jam dinding, membayangkan hal buruk yang mungkin terjadi setiap cuaca buruk mengiringi hari. Yang dipikirannya hanya KAMU.

Ku ambil tas selempangku disisi kananmu dan bersiap pulang sampai pada akhirnya kamu bicara..
"sudah mau pulang?" 

Aku hanya mengangguk, sepertinya aku tak perlu menjelaskan dengan kalimat untuk menjawab pertanyaanmu. Apa pentingnya bagimu.

Aku berjalan menuju pintu dan sengaja aku tak menoleh padamu, anjing puddle mu jauh lebih menarik ketimbang diriku. Ku percepat langkah kaki ku, berharap semain cepat pula harapan ini hilang.

Angin di bulan Agustus selalu sama setiap tahunnya, bertiup dengan kencangnya membuat tatanan rambutku jadi berantakan. Kekacauan pada rambutku adalah gambaran betapa kalutnya hatiku, memendam segala rasa yang ada untuk dirimu. Aku tidak menyebut diriku berlebihan menanggapi sikapmu. Aku tahu kamu menyimpan perasaan yang sama, hanya kamu terlanjur berdiri dibongkahan gengsi sehingga tentu hal yang sukar untuk mengakuinya.

Sebenarnya aku ingin menyerah saja, segala kedekatan ini anggap  seperti ikatan saudara jadi aku tak perlu merasa tersakiti atau terabaikan. Semua hal yang pernah kita lewati bersama akan aku kenang sendiri. 

Mungkin kehadiranku dalam hidupmu hanya sebagai pelengkap semata, bukan hal penting untuk dapat perlakuan istimewa. Satu-satunya keistimewaan yang kamu berikan padaku ketika kita berdua menikmati nasi goreng dipinggir jalan setelah kita kelelahan membersihkan kandang puddle kesayanganmu.

Aku pergi saja,
lebih baik begitu

tiba-tiba..

"Terima kasih ya,selalu ada untukku. Aku berjanji bahwa aku pun akan selalu ada untukmu. Jangan pernah pulang sendiri apalagi malam di bulan ini,rambutmu jadi berantakan. Ada aku selalu dan selamanya"

Tubuhku lemas,mencoba merasakan setiap kehangatan yang pelan-pelan merasuki tubuhku. Aku tak percaya kamu memelukku. Jadi  tembok gengsi itu sudah runtuh dan malam ini serpihan-serpihan asaku kembali ku susun kali ini bersamamu.
Jangan pernah diam lagi, kalau kamu ulangi maka aku akan benar-benar pergi.

Selasa, 19 Maret 2013

Untuk Ibu

Ada senyum kecil yang nampak diwajahmu
Pandangan mata yang terpancar
Mengantarkanku pada suatu masa lalu
Kebahagiaan itu ada. Tidak semu

Dua puluh tiga tahun yang lalu
Dalam balutan mesra sang fajar merekah
Kau bersitegang dengan segala kesakitan
Nyawa rela kau korbankan

Adapun rasa cemas diwajahnya
kala menyaksikanmu bertarung tanpa lelah
Demi satu kehidupan baru
Yang kelak menjadi kebanggaanmu dan dia

Genaplah sudah tugasmu
Ibu adalah gelar yang baru saja kau terima
Gelar yang akan terus melekat sampai akhir hayat
Kau tersenyum memandangi tubuh mungil kemerahan

Rambut hitam tebal, jari-jari yang kecil dan menggemaskan
pipi bulat seperti tomat 
Dia anakmu yang selama ini kau kandung 
Kau tersenyum dan mulai menitikkan air mata
Haru.

Dua puluh tiga tahun kemudian
Dia sudah berubah menjadi gadis yang beranjak dewasa
Kekhawatiranmu makin hari makin besar
dan tak jarang kalian beradu untuk pembenaran

Anakmu sudah menjadi bagian untuk pergaulannya
Kau bahkan tak lagi muda
Kau terlalu tua untuk berusaha masuk dalam dunianya
Kau kini sendiri

Padahal kau tahu
Kau tak perlu itu semua.
Cukuplah menjadi ibu untuknya
Ibu yang selalu menyambutnya dengan pelukan hangat

Hanya doa darimu yang senantiasa menyertai 
Langkah-langkahnya
dan lihatlah Ia akan kuat sepertimu
karena Ia terlahir dari rahimmu..

Seorang wanita yang luar biasa hebatnya.
IBU




note : tulisan ini saya dedikasikan khusus untuk Ulang Tahun Mama saya yang ke 50 tanggal 25 Maret mendatang