Minggu, 17 Juni 2012

Make You Feel My Love (Dear Cinta)


When the rain is blowing in your face

And the whole world is on your case

I could offer you a warm embrace

To make you feel my love


When the evening shadows and the stars appear
And there is no one there to dry your tears
I could hold you for a million years
To make you feel my love

I know you haven't made your mind up yet
But I would never do you wrong
I've known it from the moment that we met
No doubt in my mind where you belong

I'd go hungry, I'd go black and blue
I'd go crawling down the avenue
No, there's nothing that I wouldn't do
To make you feel my love

The storms are raging on the rolling sea
And on the highway of regret
Though winds of change are blowing wild and free
You ain't seen nothing like me yet

I could make you happy, make your dreams come true
Nothing that I wouldn't do
Go to the ends of the earth for you

To make you feel my love



To make you feel my love



(Make You Feel My Love-ADELE)

Dear cinta,
bolehkah aku menyapamu?
bolehkah aku menghapuskan serangkaian luka yang berdiam sedari dulu?
bolehkah aku mencairkan gunungan batu es yang membiru disitu?

Dear cinta,
ucapkanlah bahwa kau merelakannya pergi
hilang bersama dengan berlalunya langkah yang makin menjauh
lapangkanlah dirimu dia tak mungkin lagi kembali pada pelukmu

Dear cinta,
ada awan kelabu menyelimuti 
sedikit demi sedikit air hujan membasahi pertiwi
bahkan kau turut menangis, untuk apa?

Dear cinta
bisakah kau melihatku?
bisakah kau merasakan getaran jiwa ini?
bisakah kau membuka peluang hati untukku?

Dear cinta,
aku tak akan lelah menantimu
pulanglah padaku
dan rasakan bahwa aku pun mampu
kau tak perlu merindu
cukup aku yang begitu

Dear cinta,
ada harapan di ujung jalan
bahwa aku tak boleh menyerah
tak ada sekutu disini
yang ada hanya lah hati yang bermimpi 
menjadi pelabuhan segala asa yang kau cari

Dear cinta,
rasakanlah bahwa aku bisa memberikan kau ruang kosong yang siap menjadikanmu raja



-untuk semua yang sedang meyakinkan cinta tak mungkin salah alamat-

Kamis, 07 Juni 2012

S.M.S

pukul 08.00
kamu : Hai, selamat pagi. Aku kesiangan lagi
aku : selamat siang kalo gitu

pukul 13.00
kamu : jangan lupa menyapa sebungkus nasi padang
aku : Hahaha. Aku hari ini menyapa soto ayam, kamu?
kamu : aku diet, hahahaha
aku : dasar cowok cantik
kamu : Apa?? aku makan sekarang!

pukul 18.00
kamu : halo, aman disana?
aku : aku lagi perang nih.
kamu : keren, perang sama ?
aku : nyamuk

pukul 23.00
kamu : saatnya istirahat, terima kasih untuk hari ini
aku : belum ngantuk
kamu : udah tidur aja
aku : belum ngantuk!
kamu : udah malam, ntar muncul mata panda lagi lho
aku : biarin deh, kok situ yang repot?
kamu : aku kan perhatian
aku : Oh. Makasih ya
kamu : Kembali kasih. Masih nggak mau tidur?
aku : kenapa? capek ngeladenin aku?
kamu : kok sewot?
aku : siapa?
kamu : cewek 
aku : ?????
kamu : hahaha, tidur lah.. Ya?
aku : NO
kamu : kamu baru aja sembuh, masa mau begadang lagi?
aku : aku udah sembuh, kamu tau kan aku titisan kelelawar?
kamu : ihh, serem -__-

.......
pukul 00.10
kamu : akhirnya tidur juga, selamat beristirahat. Pastikan besok pagi kamu baru baca ini

.......
Pukul 00.25
aku : kamu kok nggak pernah ngerti sih?
kamu : lho? kok belum tidur?
aku : terserah aku deh mau tidur kapan.
kamu : oke deh, kalo sakit lagi jangan manja sama aku
aku : kamu nggak pernah ngerti. dasar bodoh
kamu : apa lagi?
aku : aku harus bilang?
kamu: biar aku ngerti. kan aku bodoh
aku : aaaarrrgh
kamu : lho???
aku : susah tau sendirian disini, nggak ada kamu.
kamu : mulai ngeluh lagi?
aku : aku juga bisa habis sabar
kamu : bukannya dari awal udah jelas resikonya? masih aja dibahas.
aku : iya iya tau, bawel.
kamu : terus kenapa masih ngomongin ini?
aku : berat aja rasanya, aku pengen pulang
kamu : ini kan sudah pilihanmu. kok sekarang nyesel?
aku : nggak nyesel cuma ngerasa sulit aja nggak ada kamu
kamu : kamu kan udah biasa sendiri, mandiri maksudku. Ayo semangat!
aku : semangat kendor nih, aku menikmati pekerjaan ini cuma nggak ada kamu itu yang bikin semua terlihat sulit
kamu : sebentar lagi kan libur? 
aku : libur akhir tahun aku belum bisa pulang
kamu : kenapa?
aku : mana bisa aku santai apalagi kalo musim liburan, kecuali kalo kamu yang jadi bos aku
kamu : Oh..
aku : cuma "Oh" ?
kamu : resiko kerja di tempat wisata sih
aku : iya. Padahal pengen pulang nih..ehm, aku kan juga pengen pacaran normal biar cuma sebentar
kamu : pacaran? sama sapa? wah kok aku baru tau?
aku : selalu gitu. 
kamu : hihihi, kalo kamu nggak bisa pulang bukan masalah kok. Nanti biar aku yang kesana
aku : Serius?
kamu : IYA. Aku juga pengen pacaran normal
aku : Makasih sayang
kamu : Tidur ya, udah malam besok kamu harus kerja pagi-pagi
aku : makasih S-A-Y-A-N-G! Kenapa sih nggak mau bilang itu?
kamu : bilang apa?
aku : Udah ah capek , aku mau tidur

..........
Pukul 02.00
kamu : Maaf ya,kalo aku nggak pernah bilang tentang perasaanku. Bukannya aku nggak mau, itu bukan gaya ku aja. Asal kamu tau dan harusnya kamu paham karna kamu cerdas, tentang aku dan bagaimana aku mencintaimu. Jangan ragu lagi, karena aku nggak pernah ragu sama perasaanku yang sangat kuat untuk kamu. AKU MENCINTAIMU, Hilda.

........
Pukul 10.00
kamu : aku kesiangan lagi. Selalu :(
aku : AKU MENCINTAIMU, Tora.


sumber klik disini

Jumat, 01 Juni 2012

Hidup itu Pilihan untuk Hidup

Halo Dear,

Aku masih batuk-batuk nih, ya batuk yang tak kunjung sembuh. Udah minum obat, udah periksa ke dokter tapi masih aja nih penyakit nangkring terus bikin hidup yang udah berat jadi makin kerasa berat. Gimana nggak berat, segala aktivitasku sebagai pengangguran jadi terganggu karena sedikit-sedikit aku harus batuk..uhuk-uhuk-uhuk-uhuk-hoeeek *masuk angin* pokoknya sakit itu bener-bener nggak enak, niat pengen dimanja tapi mama di Malang, papa kerja dan pulang malam, pacar? LDR mbak mas, cuma bisa dapat penghiburan lewat telepon itu juga selama bonus bicara masih ada. Jadi, sifat jelek manusia adalah ketika kesusahan menerpa dan nggak tau harus berbuat apa lagi maka paling mujarab dan cepat adalah di dalam kamar dan meratapi nasib plus curhat sepanjang waktu sama sang empuNya dunia. Aku sadar banget emang ketika aku dapat berkat yang begitu melimpah aku sering lupa mengucap syukur padahal ya semua itu juga berasal dari Tuhan, baru deh kalo susah gini langsung berubah jadi manusia yang lemah dan berserah penuh pada Tuhan. #bertobat

Nah, kondisi kayak gini bikin aku nyadar aja, mulai flashback apa penyebab sampai aku terjangkit batuk. Dan ternyata setelah aku urutkan prosesnya sampai batuk parah gini ya semua berawal dari aku yang emang nggak jaga kesehatan, jajan sembarangan semacam gorengan, minum es terus menerus dan kurang istirahat. Aku udah memilih sendiri untuk sakit dan resiko yang aku dapat ya batuk yang makin parah. Apa yang kamu tabur itu yang kamu tuai *hukum alam*. Ngomong-ngomong tentang pilihan, aku punya prinsip bahwa hidup itu adalah pilihan. Kenapa bisa begitu? Ya, karena setiap hal yang aku ambil dan putuskan untuk menjalani itu semua karena pilihan ku sendiri. Oke, mungkin pilihan-pilihan itu cuma hal kecil tapi buatku cukup lah menentukan arah dan langkah hidup saat itu. Dan semua pilihan yang aku ambil tentu selalu ada resikonya, itu yang bisa dijadikan pengalaman supaya aku makin bijak dan dewasa dalam menentukan sikap.


Selama aku kuliah ada satu pengalaman yang nggak bakal aku lupakan, kejadian yang bener-bener menghadapkan aku pada satu pilihan. Ceritanya gini, waktu itu semester 5 dan menjelang libur semester semua mahasiswa yang bakal "naik kelas" ke semester 6 diwajibkan untuk menjalani Praktek Kerja Magang (PKM) selama sebulan yang dengan kata lain jatah libur semesteran hilang. PKM harus dilakukan di perusahaan swasta atau pemerintahan dan bisa dilakukan secara individu atau berkelompok. Berhubung aku kuliah ambil studi ilmu Komunikasi dan konsentrasi public relations (PR) pastinya impianku untuk magang di salah satu perusahaan besar terus terbayang-bayang. Nah, untuk PKM sendiri aku lebih memilih untuk berkelompok bareng dua temenku, sebut aja Mona dan Lisa. So, kami bertiga berekspektasi untuk bisa PKM di salah satu media broadcasting alias TV swasta ternama ibu kota. Segala usaha dikerahkan, nyari contact person, ngelobi, kirim proposal dan menunggu hasil apakah kami bertiga diterima atau nggak untuk magang disana. Tapi, tiba-tiba mama ku mengeluarkan statement kalau beliau nggak setuju aku harus magang sejauh itu sampai Jakarta. Aku tetep nekat, aku tetep keukeh gimanapun aku pengen PKM disana. Sampai akhirnya hari penentuan itu tiba, ya aku, Mona dan Lisa dapat kabar baik dari TV itu. AKhirnya berhasil juga bisa magang disana, itu bikin aku super bahagia tapi ternyata kebahagiaan itu nggak bertahan lama karena pihak TV cuma bisa nerima dua orang aja,itu udah kuota maksimal yang bisa diberikan. *jedeeeeer langit langsung mendung* kelabu dan suram rasanya.


Bisa dibayangkan, ada pertempuran ego saat itu, kami bertiga nggak ada yang mau ngalah dan berkorban untuk keluar dari kelompok. Oke, kalo diliat dari perjuangan kami sama2 berjuang supaya bisa diterima disana tapi lagi-lagi deh namanya manusia selalu muncul rasa "paling" segalanya, misalnya aku ngerasa paling sering ngehubungi dan ngelobi, terus si Mona ngerasa paling berkorban karena untuk ngeprint dan bikin proposal semua dari dia, dan si Lisa ngerasa paling keluar duit banyak untuk biaya kirim proposal pakai jasa pengiriman barang. Dan, nggak tahu kenapa aku mikir aja kalo terus2an egois bisa2 kami batal magang dan kelompok ini bakal bubar jalan gitu aja, sedangkan sisa sebulan aja untuk ngurus semua ijin dan dan lokasi PKM. Dengan berjiwa besar, akhirnya aku yang mengalah karena menurutku siapapun nanti yang ngalah bakal tetep kesusahan untuk nyari perusahaan yang mau nerima mahasiswa magang, semua start dari awal dan parahnya bakal ngejalani ini sendirian. Aku ngalah dan memanfaatkan sisa waktu yang ada untuk nyari perusahaan lain. Jangan tanya Mona Lisa deh mereka berdua terlalu sibuk menyiapkan segala keperluan mereka ke Jakarta. Anehnya, pas mamaku tahu aku batal ke Jakarta karena aku ngalah dan milih out dari kelompok mama jadi marah2 dan bilang kalo pilihanku salah, gimana nggak bingung salah satu pertimbanganku ngalah juga karena aku tahu mama nggak setuju aku ke Jakarta dan sekarang mama malah berbalik ngasih izin saat aku udah milih nggak ke Jakarta. Nasi udah jadi tom yam, dengan sisa waktu sebulan aku harus putar otak cari koneksi sana sini perusahaan mana aja yang bisa nerima mahasiswa magang. Mona Lisa udah terbang ke Jakarta dan satupun dari mereka nggak ada yang ngehubungi aku, kalau boleh mikir jelek mereka nggak bakal bisa kesana tanpa aku yang berkorban, see? aku yang paling banyak berkorban *emosi kala itu*. 


Puji Tuhan, dosenku ngasih referensi kalau ada radio di Malang yang masih bisa nerima mahasiswa magang biarpun udah mepet gini keadaannya, finally, aku akhirnya magang juga di radio itu, radio MAS FM namanya unyu-unyu bukan? sampai sekarang belum nemu sih ada radio dengan nama MBAK FM. Pilihanku magang di MAS ternyata benar, biarpun MAS cuma radio lokal di Malang aku dapat pengalaman yang berharga, misalnya aku bisa ngerasain jadi wartawan sehari pas ngeliput laga PERSEMA di stadion Gajayana, aku pakai ID Card PERS wah rasanya seneng banget secara aku bisa ketemu Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan dari dekat, hati ke hati. Aku dapat kesempatan juga liputan program kuliner dan dapat makan gratis dari resto-resto yang aku liput. Satu lagi, aku dapat kesempatan ketemu sama motivator Indonesia bukan Mario Teguh, bukan Bong Candra, bukan Merry Riana tapi Tung Desem Waringin. Dan tentunya kesempatan bekerja bareng sama orang-orang hebat di MAS yang ngasih banyak ilmu ke aku secara cuma-cuma. Pilihanku untuk nggak ke Jakarta udah tepat, karena kabar yang aku dengar Mona Lisa malah nggak solid, saling backstab satu sama lain, selamat datang di neraka deh. Oke, aku emang nggak bisa magang disana tapi suatu saat aku pasti bisa kerja disana. Amin.
foto bareng Tung Desem Waringin,tinggi banget ya

Kim Kurniawan, wajahku kucel banget


Lain lagi soal pilihan yang aku ambil diurusan asmara, ya dong urusan asmara itu selalu jadi topik utama di masa muda (Maaf kalo terkesan curhat dibagian ini, bisa langsung di skip tapi tetep komen ya,hehe). Ada keputusan besar dan aku rasa sangat benar karena seharusnya udah dari dulu aku milih ini. Aku bakal ngomongin soal mantan yang selama 3,5 tahun jadi someone special. Hubungan kami berakhir karena emang nggak bisa lagi diterusin, karena kami sama2 egois, keras kepala dan nggak mau ngalah. Aku yang milih buat break up dan ternyata setelah aku berikrar single ke seluruh penjuru dunia mantan balik lagi dan minta HTS-an, silly? Aneh kan? dia nggak bisa ngelepasin aku, dan hal bodoh yang aku lakukan saat itu adalah meng-iya-kan permintaannya, lumayan lama aku ngejalani hubungan yang nggak jelas ini. Temen2 udah pada nilai aku bodoh mau aja diposisi kayak gitu, beberapa kali aku berusaha ngebuka hati buat orang lain tapi tetep nggak bisa. Sampai ada kejadian yang bikin aku bener2 mikir pakai otak karena selama ini aku lebih ngandalin perasaan. mantan sih mikirnya, aku cinta mati ama dia jadi sesakitnya aku seseringnya dia bikin aku patah hati aku tetep nerima dia. Aku patahkan semua itu, aku mulai berpikir normal dan sadar kalau selama ini aku bener-bener bodoh menyiksa diriku dihubungan yang udah nggak sehat. I left him *sambil nyanyi Breakaway*


Jadi, aku mulai menikmati masa2 single happy ku lumayan lah, sampai tiba2 ada seseorang hadir yang mulai bikin aku sering senyum2 sendiri, seseorang yang kocak, seseorang yang pernah ngasih aku coklat 4 tahun lalu, seseorang yang sedang mengejar gelar sarjana di tanah Sunda, seseorang itu adalah seniorku saat SD. Intinya adalah, dia berhasil mengisi hari-hariku yang lagi berusaha move on . Sampai pada akhirnya kami berdua memutuskan untuk berkomitmen lebih serius. Yes, we're fall in love. Pilihan untuk pacaran sama dia bukan tanpa kendala karena saat ini diawal hubungan kami yang harusnya ketemu tiap hari,jalan bareng atau mandiin kebo bareng selayaknya pacaran normal nggak bisa terwujud karena kami terpisah jarak, aku di Sidoarjo dan pacar di Bandung. Pilihan kami untuk LDR nggak segampang itu dijalani, tapi kami percaya ini hanya diawal saja, biar Tuhan yang ngatur semua itu. kalau kata Bang Alitt sih everything happens for a reason jadi aku berpikir semua ada alasannya, apapun itu pasti yang terbaik buat kami berdua. Kalau nanti dia pulang aku udah ngerencanain banyak hal mulai dari makan ice cream bareng, photobox, makan kupang lontong, nonton, ke gereja bareng, dan pengen banget liat lumpur panas karena kami berdua sama sekali belum pernah liat tanggul lumpur yang sekarang berubah jadi tempat wisata, #miris.


"Sekecil apapun pilihan yang kita ambil dalam hidup, pasti akan memberikan pelajaran yang berharga untuk kita. Jadi, berpikirlah dengan bijak sebelum memilih. Karena Hidup itu Pilihan untuk Hidup"



Terima kasih udah membaca sampai akhir,

DEE